Minggu, 06 Desember 2009

DAHSYATNYA PIKIRAN MANUSIA (2)

Untuk Memahami DAHSYATNYA PIKIRAN MANUSIA perlu mengetahui dan memahami proses keberadaan manusia secara utuh. Ada dua hal yang harus diketahui dalam memahami proses keberadaan manusia secara utuh sebagai langkah awal memahami Dahsyatnya Pikiran Manusia.

Pertama, kisah penciptaan manusia awal yaitu Adam dan Hawa. Manusia diciptakan dari unsur tanah yang menjadi aspek jasmani atau fisik manusia

Kemudian dari tanah ini diolah bersama unsur air menjadi bentuk yang belum sempurna. Kemudian terjadi proses pembakaran (unsur api) dan peniupan ruh yang menunjukkan aspek dari unsur udaraib sehingga termanefestasikan dalam diri MANUSIA.


Dari ini menjelaskan bahwa manusia mempunyai tiga potensi utama, yaitu: jasad, akal dan ruhani. Ketiga potensi ini saling mengisi satu sama lainnya.

Sifat api dan air menjadi dominan dalam akal pikiran manusia. Sedangkan ruhani manusia didominasi oleh sifat udara. Jasad manusia menunjukkan sifat dari unsur tanah.

Kedua, kisah Adam di surga dan diturunkan di Bumi. Setelah penciptaan Adam dan Hawa, meereka ditempatkan di surga.

Di surga, manusia (Adam dan Hawa) menerima berbagai fasilitas yang nikmat, enak dan nyaman. Salah satu perintah Allah pada Adam dan Hawa adalah jangan mendekati suatu pohon dan jangan memakan buahnya.

Godaan Setan/Iblis menjerumuskan Adam dan Hawa dalam pelanggaran perintah Allah. Akibat godaan Setan, Adam dan Hawa memakan buah dari pohon yang dilarang didekati oleh Allah.

Akibatnya? Adam dan Hawa harus kehilangan fasilitasnya di surga karena perbuatannya sendiri. Adam dan Hawa diturunkan di bumi serta fasilitas di surga dilepas dan berjuang hidup di bumi.

Ini bagian dari skenario Allah berkaitan dengan proses kehidupan manusia yang ditugaskan sebagai khalifah fil ardhi (pengemban amanah dari Allah di muka bumi). Sebelumnya, manusia (Adam) dibekali dengan kemampuan mengetahui segala sesuatu nama (asma) yang ada di alam ini.

Kemampua mengetahui segala sesuatu nama sangat berkaitan dengan kemampuan akal pikiran manusia. Kemampuan akal pikiran manusia menjadi modal utama manusia dalam mengemban misinya sebagai khalifah fil ardhi. (Ikuti Terus Pembahasan Ini selanjutnya).(MYC06122009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar